Minggu, 04 Mei 2014

#TalkWith Christina Juzwar


Selamat Malam! Yuhu, kali ini gue berhasil ngobrol-ngobrol sama Christina Juzwar! Tahu dong dia ini siapa? Yak! Kak Tina itu seorang penulis novel dan cerpen, sudah mempunyai 13 buku, 5 kumcer kolaborasi, 7 novel dan 1 novella kolaborasi. Keren banget! Penasaran sama ceritanya Kak Tina? Langsung aja baca perbincangan gue sama Kak Tina beberapa hari yang lalu.
 
---
 
Selamat Siang Kak Tina! Apa kabar? Makasih banget udah mau aku repotin siang-siang begini, maaf juga tadi agak telat. Hehe
Kabar baik, Ailsa. Nggak merepotkan kok.
Karena aku baru baca For Better or Worse jadi, aku mau tahu tentang FBoW dulu yaa. Dapat ide darimana pas nulis ini? Bisa ceritain sedikit nggak?
Oke, untuk FBoW ini, idenya dapat sewatu suamiku kena PHK di kantornya. Jadi, aku kepikiran deh untuk bikin drama keluarga yang mana konfliknya jadi berlipat-lipat.
Proses penulisan FBoW ini berapa lama? Dan, novel ke berapa?
Kurang lebih 6 bulan. FBoW ini buku ke 9, novel ke 6.
Wih! Absenin buku-bukunya dong! Tapi, sebelumnya, aku ingin tahu. Gimana caranya Kak Tina bikin suatu karakter yang kuat di dalam novel, seperti July.
Bikin karakter itu kaya membuat 'manusia' sendiri. Kita harus buat list. Kelebihan, kekurangan, fisiknya , hobi, ketakutan, pribadinya, dll. Ini harus kita buat pada waktu buat karakter. Semua itu bisa kita ambil dari teman-teman yang kita tahu, dan keluarga, atau diri kita sendiri. Dengan begitu karakter kita jadi believable atau keliatan nyata dan kuat.
Oke, aku absen yaaaa:
1.Billy-Fin or Not (remaja) 2006
2. Love Lies (remaja) 2010
3. Satu Hati Dua Jiwa (kumcer solo) 2011
4. Bukan Cupid (kumcer kolaborasi remaja) 2012
5. It Takes Two to Love (metropop) 2012)
6. Seoul, I Miss You (remaja) 2012
7.Lovely Proposal (dewasa) 2013
8. Autumn Once More (kumcer kolaborasi) 2013
9. For Better or Worse (dewasa) 2013
10. LDR #Crazylove (novella kolaborasi) 2013
11. Tales From the Dark (kumcer kolaborasi) 2013
12. The Shape of Love (kumcer solo) 2014
13. Three Days to Remember (AMore) 2014
Wah, berate sudah lama ya terjun ke dunia kepenulisan. Pas pertama kali masukin naskah, pernah ditolak nggak?
Pernah dong. Bukannya bangga sih, tapi itu kan proses. Sampai sekarangpun aku masih mendapatkan penolakan.
Ditolaknya gimana tuh? Kan, biasanya suka ada yang menolak secara halus, dan, ada juga yang menolak terang-terangan karena naskahnya jelek.
Penolakan dari penerbit semuanya lebih halus sih, karena menggunakan surat. Yang aku pelajari dulu, waktu awal-awal nulis,, penolakan karena isinya kurang. Tapi, kalau sekarang, karena naskahnya nggak cocok dengan yang penerbit inginkan. Karena itu, jangan menyerah. Perbaiki isi cerita dan cari penerbit lain.
Kenapa lebih milih terjun kedunia kepenulisan?
Sebenarnya dulu, nulis itu Cuma hobi. Baru benar-benar fulltime tahun 2001. Mikirnya, karena udah punya anak. Nggak tega ninggalinnya. Jadi, kenapa nggak? Hobi sekaligus peekrjaan menghasikan yang menyenangkan. Dan, nulis memang jadi passionku, sejak tahun 2006. Tetapi, baru dapat kesempatan mengembangkannya tahun 2011.
Waah, iya. Jadi penulis memang pekerjaan yang aman buat wanita, daripada harus pergi pagi, pulang malam. Kalau sekarang, lagi sibuk apa nih?
Sekarang masih sibuk nulis, nyetok naskah buat tahun depan.
Dari sekian buku yang Kak Tina tulis, buku mana yang paling berkesan? Dan, kenapa?
Buat aku sih semuanya berkesan, tapi, yang cukup berkesan adalah Three Days to Remember. Kenapa? Karena naskah itu aku ikutin lomba – yang diadakan oleh Gramedia yang sedang mencari naskah genre Amore- begitu melihat pengumuman, aku langsung nekat buat ikutan. Padahal belum ada naskah dan synopsis sama sekali, dan ide pun langsung terbesit saat itu juga. Benar-benar ide dadakan deh.
Dan, aku selesaikan dalam waktu 2 bulan, ngebut untuk memenuhi deadline lomba dan surprise, waktu pengumuman, aku masuk sebagai salah satu finalis 11 besar dari, 600-an lebih naskah yang masuk. Meski nggak menang, tapi, aku cukup bangga.
Keren! Tadi kan buku yang paling berkesan, sekarang, ada nggak buku yang menurut Kak Tina itu ‘gue nggak puas sama buku ini’.
Hhmm… apa ya? Kayaknya nggak ada, hehe. Karena, disetiap novel yang aku buat, aku mencurahkan segalanya agar novel itu menjadi yang tebaik dan bisa disukai oleh pembaca. Kita sebagai manusia tidak akan pernah puas, merasa kurang pada setiap hal yang sudah kita kerjakan, itu wajar kok. Yang penting, kita sudah melakukan yang terbaik. Aku sudah menuliskan yang terbaik, semampuku.
Terakhir nih, cara menangani stuck ala Kak Tina, gimana?
Stuck itu maksudnya writers block? Aaaah… nggak ada tuh.  Writers block, males kali. Buatku, yang namanya stuck nulis itu, nggak ada. Apalagi dengan alasan ‘nggak tahu mau nulis apa Kak’, kalau alasannya begitu, berarti nggak niat nulis. Makanya, supaya tidak stuck, di awal sebelum nulis sekian ratus halaman, siapkan synopsis. Jadi, kamu sudah tahu awal, tengah dan ending cerita akan seperti apa. Itulah yang akan jadi ‘peta’ kamu untuk menyelesaikan tulisan.
Ooh iya, jangan lupa ya, ada novel terbaru, judulnya The Butterfly in Me. Dibeli yaaaa, hehehe.
Berarti, nggak ada kata stuck buat nulis ya! Hahaha, ayo sisihkan uang buat beli novel terbarunya Kak Tina! Makasih sudah mau aku tanya-tanya. Sukses terus buat nulisnya, ditunggu novel terbarunya! Kalau bisa sih, yang gratisan gitu, bikin giveaway atau kuis-kuis gitcyuu. *kabuuuuuuur
---
Ini penampakan 2 dari 13 buku kak Tina!





4 komentar:

  1. Uh, berawal dari suaminya kena PHK terus malah jadi buku. How cool! Jadi jeri sendiri ngelihat daftar karyanya. Bahkan 2013 beruntutan gitu bikin novel, bikin kumcer. Huwoooo..
    Hehehe baru pertama kali ke sini kayanya nih. Salam kenal ya Jambaners :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Patut dicontoh semangat nulisnya :D Waah, Jambaners jugaa? Salam kenal yaa!! Sering-sering main kesini, hehe :))

      Hapus
  2. Wah hebatnih tahun 2014 aja sudah 2, tapi tahun 2007-2009 gak ada nerbitin yah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan katanya Kak Tina, baru ada kesempatan mengembangkannya tahun 2011 :D

      Hapus

Copyright © 2014 Ailsaafh's Blog