Kamis, 24 Juli 2014

#TalkWith Setiawan Chogah

Haloooo! Malam ini ada kabar gembira! Tapi, tenang ini bukan tentang kulit Manggis yang ada ekstraknya. Segmen #TalkWith kembali! Yeay! Setelah hampir 2 bulan segmen ini di biarkan begitu saja, sekarang #TalkWith kembali! YEAY!

Loh kok tayangnya malam Jumat? Biasanya malam Minggu...

Yap, untuk Minggu ini ada sedikit perubahan karena kondisi yang tidak memadai jika gue harus 
posting malam Minggu.

Ciyee, Ail ceritanya malam Minggu sibuk, ya? Udah taken? Ciyeee

Plis deh, taken sama siapaaa? Udahlah, pokoknya gitu aja. Cuma buat minggu ini aja kok.

Okay, malam ini #TalkWith kedatangan seorang cerpenis muda. Sudah mempunyai 10 buku yang dibuat bersama-sama dan 1 buku tunggal yang berisikan kumpulan cerpen. Buku perdanya hasil kumpulan cerpennya yang pernah dimuat di beberapa media. Kebetulan gue kenal sama penulis ini beberapa bulan yang lalu, saat itu gue mengundang dia ke acara yang didakan oleh gue dan teman-teman di sekolah menulis, ceritanya bisa dibaca disini. Cerpennya keren-keren, ada yang bikin meneteskan air mata sampai bikin ngakak guling-guling.

Oke, langsung aja ya kita simak perbicangan gue dengan Kak Chogah siang tadi, lengkapnya, Setiawan Chogah. Selamat Membacaaa!


Setiawan Chogah
***

Halo, Kak. Apa kabar? Makasih, ya, sudah mau mampir di #TalkWith

Hallo, Ailsa. Alhamdulillah, kabar sangat baik. Sama-sama, senang bisa ngobrol lagi.

Kemarin baru ngeluarin kumcer SMS Terakhir, ya? Ceritain dong, buku ini menceritakan apa saja..

Hehehe, iya alhamdulillah. Ini buku tunggal pertama saya. Sebelumnya buku keroyokan. SMS Terakhir adalah kumpulan cerpen pilihan dari 15 cerpen saya yang pernah dimuat media massa. Ceritanya tentang cinta secara universal, cinta kepada orangtua, sahabat, alam, kekasih dan cinta yang tidak pantas disebut cinta. Pokoknya everything is a about love gitulah...

Wiiih! Oh iya, buku keroyokan apa saja, Kak?

Alhamdulillah, ada 10 buku keroyokan, bikinnya rame-rame. Kebanyakan dari audisi naskah atau lomba kepenulisan.

Waaah, banyak banget! Di absen dong beberapa bukunya..

Judul buku keroyokan di antaranya:

Orang Bunian (2010)
E-Love Story (2010)
Para Guru Kehidupan (2011)
Gitalove 2 (Satu buku sama Mas Gol A Gong)
Seorang Nenek di Bawah Pohon Kasturi
A Cuplik ofisial Tea form Writer
Berjalan Menembus Batas; Man Jadda the Series.

Wah, asik nih pernah nulis bareng penulis-penulis keren. Cerpen sering majang dimana aja, Kak?

Paling sering Majalah Story dan Annida. Pernah juga di majalah Hai, tabloid Gaul, TOP Idol Indonesia dan koran-koran.

Di SMS Terakhir, yang aku perhatikan bahasanya dicampur dengan bahasa Minang. Apa alasannya Kak Chogah mencampurkan bahasa Minang ke dalam tulisan kakak?

Alasannya, karena saya orang Minang, hehe. Dalam menulis, saya menuliskan apa yang saya tahu. Dari kecil sudah sering dengan cerita legenda yang banyak bahasa Minangnya. Jadi kebawa deh dengan gaya bercerita di cerpen.

Oh iya, sejak kapan mulai berkecimpung di dunia kepenulisan?

Hehehe, ini kecelakaan sejarah. Saya kan kuliah di Teknik Industri, tapi malah nulis fiksi. Suka nulis sejak SMP, tapibaru berani kirim ke media pas SMA. Dan, saat kuliah jadi kecanduan. Akses ke media makin mudah dengan teknologi internet. Kerajinan nulis pas semester 2, sampai nilai kuliah anjlok, hahaha.

Wahaha. Tapi kecelakaan yang satu ini nggak bikin celaka kan. Sekarang lagi nyiapin naskah apa nih?

Lagi kelarin skripsi sama lagi nikmatin kerjaan.

Ngg... hahaha

Sekarang lagi nyusun biografi orang. Pengusaha gitulah, kebetulan kisahnya cukup inspiratif.

Wih, semoga cepat rampunya, ya!

Aamiin!

Balik lagi ke SMS Terakhir. Dibuku ini, semua cerpennya anti mainstream. Salah satunya yang aku suka ‘Kado Valentine Istimewa’, ini cerpen terkampret yang pernah aku baca, ngakak! Cara menulis anti mainstream ala Kak Chogah gimana, sih?

Hahaha, dalam menulis saya nggak pakai aturan. Suka-suka aja. Nanti juga akan menemukan gaya sendiri. Dengan gaya monolog gitu saya seperti bercerita sendiri. Seakan-akan ikut menemani si tokoh dalam kesehariannya.

Punya idola penulis nggak? Siapa dan kenapa?

Saya suka Lang Fang. Suka saja sama gaya berceritanya. Ceritanya juga sederhana, namun tetap apik dan meninggalkan kesan.

Selain aktif nulis, keseharian ngapain aja?

Sekarang kerjadi di Dompet Dhuafa Banten sebagai markom. Kerjaannya juga nulis. Kerja sekalian cari berkah, Aamiin.

Selama nulis, ada nggak hal yang paling berkesan?

Hhm.. Saya paling senang, semenjak nulis punya teman dimana-mana. Lalu, SMS Terakhir sudah sampai Malaysia. Saya malah belum pernah ke sana, hahaha.

Wah keren! Kasih pesan-pesan dong buat teman-teman di sini, siapa tahu ada yang sedang menyelesaikan naskah perdananya juga. Promosi bukunya juga boleeeh..

Pesannya:

Menulislah untuk mengabadikan sejarahmu, keluargamu, bangsamu. Membantah apa-apa yang orang tulis salah tentang kamu.

Buku ini cocok banget buat oleh-oleh mudik, untuk sanak saudara. Kalau katanya Majalah Story: Buku SMS Terakhir bisa dijadikan referensi buat yang ingin nulis di media lho.

Okay, makasih buat ngobrol serunya siang ini. Sukses terus buat nulisnya, ditunggu buku berikutnya, ya! Jangan lupa tetap main ke blog ini, ya. Hahaha

Oke, tengkyu, Ailsa. Sukses dan bermanfaat terus, ya! Maaf lahir dan batin..


Ah, iya. Sama, maaf juga, ya.

Minggu, 20 Juli 2014

Sunday Meeting with Gagas Media Group!

Penulis-penulis di Gagas Media Group dan (gue) Calon Penulis! (secepatnya kalau datang ke acara ini lagi, gue datang bukan sebagai blogger, tapi penulis di Gagas) foto disini

Hari ini untuk pertama kalinya gue akan mengikuti acara 'Sunday Meeting with Gagas Media Group'. Yap! Gue ikut acaranya ini berkat komunitas blogger yang baru gue ikutin beberapa bulan terakhir, Kancut Keblenger! Yeay, tengkyu KK yang udah bagi undangannya ke gue :D Yang gue tahu, acara ini dihadiri oleh penulis-penulis di Gagas Media Group dan para pembaca. 

Siang ini gue berangkat habis Dzuhur, sekitar pukul 12.30. Lokasi acara kali ini di Ragoon Cafe yang tepat berada di dalam SMKN 57. Agak susah nyarinya karena gue belum pernah ke situ. Nggak lama, gue nemu tempatnya dan langsung masuk nyari tempat duduk. Gue satu meja dengan 2 penulis, pas lagi kenalan gue nggak terlalu kedengeran suara mereka. 

Gue nggak terlalu ngeh siapa aja penulis yang hadir, tapi ada 2 penulis yang gue kenal. Ada Windry Ramadhina dan Sefryana Khairil. Kebetulan gue pernah ketemu dengan keduanya, gue sempat ketemu dengan Kak Windry di Leksika (karena waktu itu gue ngadain acara bareng doi ceritanya bisa dibaca disini). Dari belakang gue bisik-bisik manggil kak Windry, tapi sepertinaya suara gue kalah dengan suara mic :( Nah, kalau Kak Sefry, gue pernah ketemu dia karena waktu itu dia pernah sekali ngisi kelas cerpen di SMKI. 

Okay, acara pertama diisi oleh... lagi-lagi gue lupa siapa namanya. Oke, materinya yang pertama itu tentang eBook. Ya, sekalian promosi juga kalau buku-buku terbitan Gagas sudah ada yang bisa dibeli secara online di google play. 

Sambil menunggu Bena yang sore ini akan mengisi satu segmen lagi, Gagas Media Group mengenalkan para personilnya. Mulai dari Bukune, Panda Media, Gagas Media, dan Enter Media. Mulai dari editor sampai bagian distribusi, ada Michan, Rara, Syafial, Em dan masih banyak lagi. Ada juga personilnya yang tidak bisa hadir, Gita Romadhona. Eh, sebelumnya kita bagi-bagi doorprize dulu, sambil jawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan MC.

Kemudian, ada Mezty 7icon yang datang untuk mempromosikan novelnya yang akan di launching bulan Agustus nanti setelah lebaran. Novelnya berjudul 'Hai, Luka'. Di terbitkan di Enter Media. Nah, gue baru tahu juga nih. Ternyata, Enter Media itu khusus buku-buku yang menceritakan tentang dunia entertaiment, kehidupan artis-artis atau yang menulisnya dari kalangan tersebut.

Sekitar pukul 4.30, dari arah pintu terlihat Bena dan Vendry. Yap, Bena Kribo. Kali ini kita akan membahas bagaimana caranya mempromosikan buku kita lewat video. Gue pun sudah sejak lama kepikiran kalau nanti buku gue terbit akan bikin semacam teaser gitu. Ya, gitu deh. Cuma bahas itu saja sampai waktu berbuka. Setelah segmen Bena selesai, kita semua buka bersama. Pas lagi antri ambil takjil, ada Raditya Dika baru datang. 

Gue bergeser ke meja KK, ada kak Monik, kak Vina, kak Rikar, dan... entah siapa, lagi-lagi suaranya nggak terlalu jelas *ini bukan kuping gue yang bermasalah, bukaaaan*. Uwaaah, hari ini berkesan banget! Tengkyu lagi buat Kancut Keblenger yang udah bagi undangannya, hihi. Pertama kalinya juga kopdar dan bertemu dengan Kawancut Jabodetabek. Tengkyu lagi buat KK yang udah bagi undangannya, yeay \o/


Guenya udah pulang:( foto disini

Jumat, 11 Juli 2014

Main ke Elex Media Komputindo!

Hari ini (10.07.2014) gue akan menunjungi salah satu penerbit besar di Indonesia. Gue tidak sendiri, bareng sama anak-anak SMKI – Sekolah Menulis Kreatif Indonesia –. Siang ini gue berangkat dari rumah jam 10an. Karena belum tahu kantornya dimana, kita berangkat bareng sama Pak Dodi dari Cikeas. Sekitar pukul 11 gue sampai di Cikeas, disana udah ada Kak Jamilah. Setengah jam kemudian Fathiya datang. 

Tepat pukul 12.30, kita berangkat. 

Kira-kira 1,5 jam kemudian, kita udah sampai di tempat yang dituju. Masuk ke gang kanan-kiri semuanya gedung kompas. di kanan Kompas Gramedia, lalu di kiri Kompas TV, se grup ada disitu. Oh iya, hari ini gue ke penerbit Elex Media Komputindo. 

Pas masuk tasnya di periksa dulu dibuka satu-satu. Nggak bawa bom kok, Pak Satpam. Kita langsung ke lantai 2, disana tempatnya Elex. Jadi satu gedung itu ada beberapa penerbit, ada Elex, Grasindo, GPU dan lain sebagainya.

Disana kita ketemu sama Pak Vincent – lupa bagian apa, hehe –. Awalnya kita diruang tamu, tapi setelah itu diajak ke ruang meeting. Pertama-tama, kita disuruh memperkenalkan tema yang kita bawa dan ngasih contoh beberapa bab. Pagi tadi gue bawa 3 bab, tapi semuanya masih setengah-setengah. Ya, soalnya kalau non fiksi itu ngerjainnya nggak berurutan. Setelah itu, naskah kita di cocok-cocokin. Gue sama Kak Ade masuk di parenting, Fathiya religi, Pak Ari sejarah dan Kak Jamilah inspirasi. Lalu, kita diperkenalkan ke editor yang memegang di bagian tersebut. Agak kaget sih, ternyata naskah gue ini masuk ke bagian parenting.  

Sedang mengajukan naskah
Pak Vincent sedang menyimak rencana buku kita
Setelah itu, kita langsung di kenalkan ke editor yang dimaksudkan. Gue sama Kak Ade ketemu sama Bu Julia Suzana, dia editor di bagian parenting. Fathiya ketemu dua editor, pertama editor dibagian buku-buku religi Bu Linda Razad. Karena temanya remaja, Bu Linda nyambungin Fathiya ke editor yang buku-buku remaja, Kak Luky. Pak Ari ketemu editor buku-buku sejarah (kalau nggak salah) Pak Eko. Sayang sekali, editor yang dibagian Kak Jamilah rupanya sedang tidak ada disitu.

Kita ngobrol-ngobrol diruang tamu, tempatnya asyik, kanan-kirinya rak yang berisikan buku-buku (kebanyakan komik). Pertama-tama, kita memperkenalkan naskah. Kak Ade yang cerita duluan, gue nyimak sambil ngelirik Fathiya yang lagi ngobrol sama Bu Linda. Setelah Kak Ade selesai, barulah gue beraksi.

Ngapain aja?

Kita mengajukan naskah, nanti editornya nanya-nanya yang berhubungan sama calon buku kita. Minta pendapat apa lagi yang harus ditambah dan dikurangi. Lalu nanti pasar buku ini di khususkan untuk anak-anak atau orang dewasa. Kurang lebihnya begitu sih. Ngobrol sama editor itu enak, dapat masukan dan kritikan yang bisa membuat tulisan kita lebih bagus lagi. Rada grogi, walapun sebenarnya udah latihan ngobrol sama editor di kelasnya Mas Senda. Padahal gue udah nyusun apa aja yang mau diomongin, ada yang lupa-lupa sedikit.
 
Hasilnya? Masih digantung, belum ada jawaban. Iya, kan contoh naskahnya juga belum dibaca. Gue sama Kak Ade selesai duluan, contoh naskah yang kita bawa udah berpindah tangan ke Bu Lia. Buat selanjutnya, nanti kita diskusi via e-mail.

Gue ngelirik Fathiya udah ganti editor, keliatannya lagi asik ngobrol sama Kak Luky. Nggak lama mereka selesai, kita langsung ngeledekin Fathiya yang tampangnya lagi sumringah banget. 

“Kayaknya ada yang diterima nih, uhuk!”

“Hari Sabtu bukber ditraktir Fathiya, yes!”

Beberapa belas menit kemudian, kita semua selesai dan kembali ke kandangnya masing-masing. Di jalan, kita ditawarin lagi sama Pak Dodi,

"Mau ke Mizan? Berati harus bawa tema baru"

"Mauuuu"

Selanjutnya ke Mizan, yes!


Kanan ke Kiri: Pak Ari, gue, kak Ade, Fathiya, kak Jamilah dan Pak Vincent.

Sabtu, 05 Juli 2014

Main ke Kinomedia Writer Academy!



Hari ini gue mau main ke basecampnya Kinomedia Writer Academy, seharusnya sih minggu lalu tapi baru terlaksana hari ini. Beberapa hari yang lalu, gue ngontak lagi adminnya Kino via facebook. Ternyata bisa, dan janjian habis Jumatan. Gue kesini karena dapat tugas dari guru di sekolah menulis. Sekitar pukul 11 siang, gue berangkat. Karena nggak tahu jalan, gue berangkat bareng keluarga, biasalah sekalian jalan-jalan.

Gue sampai di daerah Jl.Lenteng Agung itu sekitar jam 12.30. Karena janjian habis Jumatan, akhirnya berhenti dulu di pom bensin sekalian shalat Dzuhur. pas kira-kira udah jamnya orang Jumatan selesai, kita jalan lagi. Mobil melaju pelan, mencari gang yang bernama gang empang. Nggak lama, terlihat satu gang dengan tulisan yang dicari. Jalannya sempit banget, akhirnya mobil nunggu di depan gang. Gue jalan ke dalam gang sendiri, celingukan nyari tempatnya. Dalam gangnya lumayan lega, tau gitu tadi mobil sampai bawah aja. Tempatnya sepi banget, asik buat nulis.

5 menit gue keliling-keliling di gang itu, tapi nggak nemu tempatnya. Gue sempat nyasar kerumah orang, ngahaha. Lagi asik-asiknya celingungkan, tiba-tiba gue ngeliat cowok pakai kupluk abu lagi jalan sambil celingukan.

"Mau ke kino, ya?"

Dari jauh gue angguk-angguk, sambil jalan gue mikir lagi. Perasaan tadi adminya bilang kalau tempatnya itu tepat di sebelah kiri, kenapa belok kanan? Ternyata sodara-sodara... belok kanan dulu, baru kiri, asdfghjklzz--"

Setelah jalan sedikit, gue sampai di sebuah rumah kecil. Pas masuk kedalam, wuih, novel-novel tertata rapi dirak, berasa lagi di toko buku. Gue disitu nggak terlalu lama, cuma sekitar 30menitan. Ngobrolin tentang Kinomedia dan beberapa penerbit. Kinomedia itu agensi naskah, jadi kalau mengirim naskah kesini, nanti tim Kino yang ngirim ke penerbit-penerbit seperti Zettu, Rumah Oranye dan masih banyak lagi. Katanya, disini cuma nerima naskah novel. Setiap bulannya Kino menerima kurang lebih, 100 naskah. Disini juga ada kelas menulisnya, cuma sekarang lagi berhenti dulu -kalau nggak salah-. Ada beberapa novel dari kino yang diangkat menjadi film, sekarang juga ada beberapa yang lagi proses syuting.

Sebelum pulang, Kak Novanka nawarin novel gratis. Azek, dapat bacaaan baru. Gue dapat satu novel karya Ade Kurniawan, udah lama pengen beli novelnya dia. Tapi belum sempat, karena pas kesana, bukunya belum ada. Pas udah ada, isi dompet yang nggak ada.

Tugas selesai! Fyuh.

Gue bareng Kak Hengki

Gue bareng Kak Novanka

Copyright © 2014 Ailsaafh's Blog