Minggu, 16 Februari 2014

Masa Yang Tidak Akan Tergantikan Bag.2

Sesuai janji gue beberapa hari lalu di postingan Masa Yang Tidak Akan Tergantikan Bag.1 , bahwa gue akan kembali menceritakan kepada kalian semua tentang masa-masa yang tidak pernah gue lupakan bersama sahabat-sahabat yang sudah mewarnai hari-hari gue di masa itu.

Di postingan sebelumnya, gue bercerita tentang kenakalan kita (gue dan BFF). Yang belum baca postingannya, bisa di baca disini. Nah, sekarang gue ingin menunjukan kepada kalian semua bahwa gue dan teman-teman tidak selalu nakal. Ya, intinya kita masih bisa disebut anak baik-baik, hahaha :p
Cerita ini agak membosankan, kalau tidak mau melanjutkan, silahkan close tab terlebih dahulu. Kalau penasaran, yaa.. sok diterusin aja :p
FYI : BFF itu nama genk kita beberapa tahun yang lalu, sampai sekarang sih masih. Cuma karena kita sekarang sudah pada pecah belah jadinya kita jarang berkumpul. Pecah belah yang di maksudkan disini itu adalah, kita semua berpencar. Gue yang masih dirumah, Nisa dan Puja yang mondok a.k.a pesantren, Ima yang SMAnya pindah ke Tasik, Ayu yang masih nungguin di pekain sama yang lagi sibuk di dunianya sendiri, ngegebet sana-sini. Udahlah, nggak udah dibahas. Pukpuk ya Yu. Ayu nggak kemana-mana, dia sekolah di salah satu SMA di daerah Cibubur. Jadi masih dirumah, yaa.. sekarang tinggal gue sama Ayu yang masih ngendok di Mutiara.
Oke, gue akan mulai bercerita. Mulai dari berbagai kegiatan yang pernah kita buat sendiri, salah satunya itu lomba mewarnai dan lomba menggambar. Terus, kita juga suka ikutan acara-acara yang di adakan di masjid. Masih banyaaaak lagi, dan akan gue ceritakan yang masih ingat.
---
Satu yang tidak akan pernah gue lupakan adalah saat mengadakan acara lomba menggambar dan lomba mewarnai. Kalian tahu? Saat itu usia gue kurang lebih 9 atau 10 tahun. Dibantu dengan anak-anak BFF, kita bisa mengadakan acara tersebut.

Entah siapa yang pertama kali mempunyai ide membuat acara seperti itu. Sepertinya sih gue, ah, nggak tahu juga deh. Gue lupa. Yang jelas, waktu itu gue izin sama orangtua buat mengadakan acara tersebut dirumah. Kebetulan, rumah gue dulu dibuka untuk umum karena ada perpustakaan kecilnya. Pertama-tama, gue membuat selembaran untuk dibagikan ke anak-anak kecil, lomba mewarnai itu hanya dipungut biaya 1000 rupiah. Uang yang diminta itu, nantinya akan dibelikan untuk hadiah yang menang.
Disitu kita tidak mengambil uang sepeserpun, karena semua uang itu kami belikan hadiah. Sebenarnya mereka bayar itu buat patungan beli hadiah, hahaha. Malah pernah waktu itu, untuk isi hadiahnya mengambil penghapus dan beberapa pinsil dari Ima, jelasnya, kita minta hadiah ke Ima. Sampai Ibunya melototin kita karena minta hadiahnya kebanyakan, huahaha.
Setelah membagikan selembaran, satu per satu anak-anak mulai bertadangan dengan membawa uang 1000 rupiah untuk pendaftaran. Lalu, gue mencari gambar-gambar kartun yang polos di google. Ngeprint sendiri, makan sendiri, mandi sendiri, tidur sendiri, halah..
Tidak membutuhkan waktu lama untuk mepersiapkan itu semua. Keesokan harinya, beberapa jam sebelum lomba dimulai. Kami ber lima keliling warung denga sepedanya masing-masing mencari hadiah. Yaaaa, hadiahnya nggak jauh dari jajanan warung sama alat tulis. Setelah mencari isi hadiah selesai, kita semua langsung menuju rumah gue dan menunggu peserta yang berdatangan. Dan.. acara itu pernah gue adakan beberapa kali, selalu berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Eh, tidak hanya lomba mewarnai. Pernah juga lomba menggambar, dan disitu gue mengundang salah satu tetangga gue yang jago banget menggambar Manga, namanya, kak Makini. Gue mengundang dia sebagai juri dan juga berbagi sedikit tentang ilmu menggambar yang dia punya.
---
Selain mengadakan acara seperti itu. Kita juga suka berpartisipasi dalam acara di masjid-masjid. Maklum, kita kan anak masjid :p Pernah kita nyanyi nasyid, judul nasyidnya, Bingkai Kehidupan.
Pernah juga kita berpartisipasi dalam acara BarBeQue yang diadakan oleh DKM Al-Muhajirin, dan hasil penjualannya untuk masjid. Ini bukan Barbeque bakar-bakar daging. Tetapi, BarBeque itu adalah, Barang Bekas ber-Quealitas. Rada alay memang, wakaka. Tapi kreatif lah. Jadi disitu, kita mengumpulkan barang bekas yang masih layak pakai. Mulai dari pakaian, sepatu, mainan, alat musik, alat elektronik. Dan semua barang bekas itu di jual lagi dengan harga yang murah banget. Bahkan waktu itu ada sepasang sepatu yang harganya kisaran 5-10 ribu. Dan sepatunya masih lumayan bagus. Bukan hanya kita saja, di atas kita masih ada bapak-bapak dari DKM yang tidak lain adalah orangtua dari kami semua, hahaha :D
Pernah juga, gue sama Ima mengisi acara di masjid, menampilkan boneka tangan tentang seekor ulat TPA. Gue belum lama ini menemukan rekaman suara itu. Iya, jadi kita lyp sync gitu. Malam sebelum tampil, gue sebagai Ula, Ima sebagai Uli dan Kalam sebagai narator rekaman dirumah gue, dengan dibantu oleh Abi. Dan rekaman itu masih ada, hahaha. Tadinya gue mau masukin disini, tapi kayaknya nggak bisa masukin audio ya?
---
Mungkin hanya ini saja yang bisa gue share ke kalian semua.  Karena yang gue ingat hanya segini. Kalau nanti gue ingat lagi, pasti akan gue tumpahkan disini. Semua yang pernah gue alami bersama mereka tidak akan pernah terlupakan, karena menurut gue, ini kisah yang seru. Masih banyak kisah seru kita, tapi, nanti semua udah ada jadwal postingnya. Haha, sampai jumpa di postingan selanjutnya!!
Lagi Barbeque ->
 
Lagi ngisi acara masjid, nyanyi nasyid ->
Lomba Menggambar w/ kak Makini ->

Kamis, 13 Februari 2014

Masa Yang Tidak Akan Tergantikan Bag.1

Siapa sih yang tidak pernah membuat onar dimasa kecil bersama dengan teman-teman? Bohong kalau kalian bilang ‘tidak’. Pagi ini gue ingin sedikit flashback tentang kenakalan gue dan teman-teman yang masih teringat jelas di dalam otak, ah bukan teman, sahabat. Sebenarnya nggak nakal-nakal banget sih, tapi ini nggak bisa kalau nggak disebut nakal. Hih, labil.

Sebelumnya, cerita ini panjang dan agak membosankan. Sebelum terlambat, close tab aja. Kalau masih penasaran, ya silahkan lanjutkan.
Jadi, gue dulu itu punya semacam ‘genk’ gitu. Cuma buat gaul-gaul-an doang sih, karena waktu itu lagi jamannya nge-genk. Nama genknya agak jadul, bukan ‘agak’ tapi memang jadul. Best Fried Forever, eh salah, Best Friend Forever a.k.a BFF. Genk ini beranggotakan 5 orang, Gue, Ayu, Ima, Nisa dan Fujja. Genk ini isinya perempuan semua. Kita semua se-umuran, dan kita semua satu tempat tinggal. Satu komplek perumahan lebih tepatnya. Gue, Nisa, dan Puja ini udah temenan dari TK, dari kecil deh. Begitupun dengan Ima, hanya saja bedanya itu gue sama Ima bukan teman dari sekolah. Karena emang rumah gue dan rumah Ima itu dempetan alias sebelah-sebelah-an. Kalau Ayu… Ah, nggak tahu deh. Dia dapat nemu di samping tempat sampah masjid *ketawa jahat* *Abis ini di bully sama Ayu* Intinya, kami semua itu sudah kenal dan berteman dari sejak Ingusan.
Saat mulai beranjak usia SD, yaa.. sekitar kelas 4-5 SD lah. Mulai muncul beberapa ke nakalan, bukan beberapa sih. Tapi banyak. Mulai dari ngebully anak yang baru pindah ke komplek perumahan yang kami tinggali (FYI : Kami semua penghuni lama disini, jadinya yaa.. sok ngerasa berkuasa gitu deh, tapi itu dulu.). Berantem sama genknya Uyung di masjid. Musuh-musuh-an sama Dila dkk. Isengin guru ngaji. Maaaasih banyak lagi yang sekarang udah ilang dari ingatan.
Sekarang gue tidak pernah mengerti kenapa waktu dulu itu seneng banget ngebully anak baru. Bukan gue doang sih, sama yang lain juga. Nggak jahat-jahat banget kok, cuma nggak di ajak main sama di jauhin, terus di ledek-ledek-in gitu. Ini jahat nggak sih?
Berantem sama genknya Uyung, lagi-lagi gue nggak tau kenapa bisa sampai bertengkar sama mereka. Tetapi kalau bertengkar sama mereka ini hanya saat sedang berada di masjid, padahal genknya mereka itu isinya anak kecil semua. Lebih muda berapa tahun daripada kita, tapi kita sering banget berantem sama mereka. Pernah suatu saat, salah satu Ibunya dateng kerumah gue pas selesai shalat maghrib. Itu gara-gara saat selesai shalat gue menginjak tas yang berbahan dari kertas gitu. Ibunya bilang sampai sobek, tetapi saat itu gue nggak sobekin tas punya dia. Gue langsung menyuruh si Ibunya ini untuk kerumahnya Nisa, karena yang gue tahu, setelah gue yang injek tas itu di ambil sama Nisa. Daaaan, benar saja, Ibu itu langsung jalan kerumahnya Nisa yang tidak jauh dari rumah gue. Besoknya dia cerita kalau dia disamperin sama Ibu-Ibu itu. Dan sekarang kalau lagi flashback gitu, kita nyebut mereka itu‘Musuh Bebuyutan’. Sekarang sudah biasa-biasa aja sama mereka semua

Masih soal berantem dan musuh-musuh, pernah juga kita musuhan sama Dila dkk. Lengkapnya, Dila, Rika dan Syifa. Ah, lagi-lagi gue lupa kenapa bisa sampai musuhin mereka. Kalau tidak salah mereka bertiga juga nge-genk, Disyirik nama genknya. Kalau tidak salah sih begitu. Bahkan sampai kesalnya, gue pernah membuat fan page di Facebook pada tahun sekitar 2009-an itu ‘Disyirik Haters’. Tapi itu dulu, sekarang sih udah damai sama Dila dkk :p
---
Entah tahun berapa, ada seorang guru ngaji yang sering bukan sering banget kita isengin. Kalau yang gue ingat, dulu gue pernah mindahin motornya dari depan masjid ke samping masjid. Kalau yang lain pernah ada yang masukin jangkrik ke dalam tas guru ngaji itu. Bahkan, Egis <- Genknya Uyung, pernah mengambil hp guru itu terus dia membuka sms dan foto-fotonya. Ini parah banget! Hingga akhirnya guru itu berhenti mengajar, entah kenapa. Dan sekarang, kalau kita semua lagi kumpul dan mengingat masa itu selalu ketawa-ketawa. Betapa bangornya kami saat itu, haha

Masih berhubungan dengan masjid, dulu kita semua itu paling rajin ke masjid. Bisa disebut masjid itu basecamp kita. Karena setiap habis main, pasti ke masjid dulu. Kalau jajan, terus makannya di masjid. Selain itu, kita juga rajin shalat maghrib ke masjid. Sebelum shalat maghrib, kita biasanya beli jajanan dan di bawa ke dalam masjid. Lalu apa yang terjadi? Yak! Kita nggak shalat, malah makan sambil ngobrol ketawa cekikik-an! Dosa banget ya Allah
---
Tetapi itu semua kejadian beberapa tahun yang lalu. Sekarang kita semua udah pada tobat, dan kembali pada jalan yang lurus :p  Dulu kita nggak nakal-nakal banget kok, kita juga sering membuat acara positif. Salah satunya, mengadakan lomba dan mungutin sampah di sekitar rumah. Yaak! Nanti gue akan ceritakan di postingan selanjutnya. Untuk postingan yang sekarang sampai disini dulu ya! Sampai jumpa di postingan selanjutnya! Sekian dan terima kasih! Eh, tunggu. Kalau mau lihat penampakan kami waktu kecil, nih, lihat ke bawah.
 
Kiri ke kanan : Bella, Puja, Ima dan Gue. Ayu sama Nisa nggak ada:(( Yang paling pojok itu anak yang pernah kita bully :p
Copyright © 2014 Ailsaafh's Blog