Pengen Jadi Penulis Skenario
Keinginan ini yang lagi mengoyak hati dan fikiran gue,
beberapa bulan terakhir ini gue kefikiran untuk belajar menulis skenario.
Kenapa mau belajar
nulis skenario?
Gue mau memperbaiki cerita-cerita FTV-FTV, Sinetron dan Film
yang udah acak-acakan banget, contohnya gue pernah nonton salah satu film, ini
filmnya terkenal banget di Indonesia. Cerita film ini adaptasi dari novel salah
satu penulis terkenal di Indonesia. Tidak usah disebut judul filmnya apa,
singkat cerita, si perempuan ini kalau salaman sama lelaki yang masih seumuran
dengannya tidak bersentuhan, tetapi dengan lelaki yang sudah menikah saat
bersalaman bersentuhan. Nah, maksudnya itu apa? Kan sama aja tetap bukan
mukhrim? Mau lelaki itu sudah menikah atau belum, ngerti nggak apa yang gue
tulis? Nggak? Yaudah, skip aja.
Ya intinya sih, kalau ada kesempatan buat belajar bikin
skenario gue mau banget. Dulu gue pernah ikut acara homeschooling, itu acara
kepenulisan gitu dan yang ngisi acaranya kalau nggak salah penulis skenario,
eh, nggak tahu juga deh lupa gue.
Itu skenario yang pernah gue bikin.
Gue kepikiran buat belajar nulis skenario itu gara-gara
kalau gue nulis, selalu kebanyakan dialog. Ini sih tulisan tahun 2009,
sekarang udah lebih lumayan dariapa yang ini. Hahaha..!
FTV(Film TV)
Gue pengen banget ngerubah alur cerita sesuai keinginan gue
dan ujunya nggak happy ending. Pasti udah nggak asing lagi untuk kalian yang
suka nonton FTV, alur ceritanya begini;
1.
Tidak kenal- Kenal- Musuhan-Jadian-Nggak
direstuin-Jadian lagi
2.
Tidak kenal- Kenal- Musuhan- Jadian- Difitnah
mantan- Musuhan- Jadian lagi
3.
Kenal- Teman dekat- Yang satunya suka, yang
satunya lagi nggak- Diem yang nggak suka jadi suka- Jadian
Ah, pasti kalian sudah familiar dengan alur cerita seperti
itu. Gue pengen bikin alur cerita yang akhirnya itu nggak bahagia, hahaha!
Sudah bosan melihat semua cerita berakhir dengan bahagia.-. Menurut gue,
FTV-FTV sekarang itu ujungnya sudah gampang di tebak. Baru satu kali iklan,
pasti sudah bisa menyimpulkan nantinya si ini dengan si itu.
Sinetron
Sinetron biasanya itu seri kan ya? Heran nggak sih kalian
ketika ada sinetron yang beratus-ratus episode? Kalau gue bingung banget. Apa
nggak bosen nontonnya sampai beratus-ratus episode? Semuanya diceritakan, kalau
kehidupan pemeran utama sih wajar-wajar aja namanya juga pemeran utama. Ini
kehidupan pembantunya saja diceritakan, bagus juga sih jadi si pembantunya
nggak hanya selewatan doang tampilnya. Tapi kalau menurut gue, tidak usah
sampai detail di ceritakannya. Nggak nyambung sama judul!
Gue yakin pasti sinetron di Indonesia ini kalah jauh sama
drama Korea. Coba kita lihat drama Korea, kenapa drama Korea bisa lebih
terkenal dari pada sinetron Indonesia? Masalahnya Cuma, episode dan alur
cerita. Gue pengen merubah dunia perskenarioan, gue pengen bikin sinetron di
Indonesia itu jadi ada nilai edukasinya. Tidak Cuma menampilkan acara hiburan
saja.
Sekarang lagi banyak sinetron-sinetron Indonesia yang mengangkat
cerita jaman dahulu, sebenarnya itu bagus buat anak-anak jaman sekarang yang
sudah lupa akan dongeng-dongeng jaman dulu. Tetapi… yang membuat sinetron itu
nggak menarik, selain alur cerita, gayanya terlalu ‘aneh’ menurut gue. *keluar
topic pembicaraan *abaikan
Coba lihat, kalau drama Korea kita bisa mendownloadnya
sesuka hati. Kalau sinetron Indonesia? Duh, mau di download gimana, episodenya
saja ratusan begitu.-. Jujur aja, gue lebih suka nonton drama Korea
dibandingkan sinetron Indonesia.
Semoga gue bisa merubah dunia perskenarioan, amiin! Haha :D
Film
Film? Engg… Gue kurang memerhatikan alur cerita film-film
Indonesia, hahaha. Lumayan banyak sih film-film Indonesia yang gue suka alur
ceritanya. Tapi masih tetap kalah sama film-film luar, kalau di film luar ada
ledakan. Ledakannya asli bukan editan gambar api-api doang, tahu kan maksudnya
apa?
Yaaap! Cukup sampai disini, hahaha. Udah kunang-kunang mata
gue, mau lanjut tidur lagi. Intinya sih, gue pengen belajar nulis skenario dan
merubah dunia perskenarioan di Indonesia! Yeaah! Amiin! Sampai jumpa di
postingan gue selanjutnyaaaaaa J
Keren, udah punya cita-cita sebagai penulis skenario. :D
BalasHapusSalam kenal ya.. visit back http://madz666.blogspot.com/
Semua cita-cita juga keren kok :D
Hapusenak ya ? kalo mau puasa dapet kelinci :D
BalasHapusyuk, baca juga blog saya :
www.musikanegri.blogspot.com
Yuk puasa, hahaha
Hapuskalo film sih, secara umum, udah ada kemajuan menurut gue. Ya pasti masih ngga bisa dibandingin sama film luar (maksudnya yang box office, kan, karena banyak juga film luar yang ngga jelas)
BalasHapusIndonesia itu kurang yang genre action. Kalau genre yang lain sih udah lumayan, kecuali horror.
Hapuskeren, cuman masih bingung kalo bingung bikin skenario, takut gak pas alur ceritanya
BalasHapusDi pas-pas-in dong, hehe.
Hapus