Jadi Penulis itu...
Halo Halo!! Wah, malam ini di tempat gue tidak terguyur hujan. Kalian? :D Sekarang gue mau bahas tentang... baca judulnya apa? Nah itu... Jadi gini, pagi tadi gue abis di interview sama salah satu penulis yang sudah menghasilkan banyak buku. Salah satu bukunya yaitu 'Belajar Goblok dari Bob Sadino'. Tahu siapa penulisnya? Namanya, Dodi Mawardi. Kebetulan Om Dodi itu teman Abi gue sewaktu masih ngantor di radio Smart FM. Jadi, kenapa gue bisa di interview sama Om Dodi? Jawabannya, gue mau masuk SMKI. Yaitu, Sekolah Menulis Kreatif Indonesia yang akan di mulai pada awal bulan Februari nanti. Dan ini angkatan pertama \o/ ! Kalian tahu bagaimana rasanya berbincang dengan seorang penulis? Grogi! Jujur aja, kaki gue gemeteran selama interview! Hahaha xDDisitu gue ditanya seberapa besar keinginan gue sebagai seorang penulis, gue pun dengan mantap menjawab 'Pengen banget' dan Om Dodi-pun menjelaskan bahwa penulis itu banyak jenisnya. Contohnya, ghost writer dan co writer.
Ada salah satu ucapan Om Dodi yang bikin gue tersadar yaitu, "Jangan pernah bergantung hanya satu naskah" kurang lebih begitu kata-katanya. Ya, gue akuin. Terkadang kalau gue menulis untuk lomba pasti gue akan menunggu dan bergantung dengan naskah tersebut. Gue pernah mengalami hal tersebut.
Ada juga satu hal yang bikin gue berfikir ketika Om Dodi menceritakan bahwa kalau menulis itu tidak harus seperti apa yang kita inginkan. Maksudnya begini, contoh, gue sukanya itu nulis fiksi. Dan gue hanya fokus kepada tulisan fiksi yang hancur dan tidak pernah jadi. Nah, intinya sih, Om Dodi bilang kalau kita mentok di salah satu pilihan kita(fiksi) masih ada peluang yang lain. Seperti, menulis artikel di majalah atau Koran. Gue tidak pernah berfikir hal ini sebelumnya..
Menulis buku juga ada tren-nya, ya kayak misalnya dulu itu novel teen**t yang terkenal dengan novel remaja. Tetapi sekarang? Sudah tergeser dengan novel-novel remaja yang isinya lebih bermutu dari penerbit, Bentang Pustaka, Gagas Media, Bukune, Zettu dan sebagainya. Ya, gue juga sempat suka baca teen**t. Tetapi gue baru baca 1-2 buku terbitan teen**t itu dan cepat bosan.
Ada satu lagi yang masih melekat di fikiran gue dari apa yang siang itu di bicarakan; kalau mau jadi seorang penulis itu harus bertahap, bagaikan anak tangga. Agar nanti ketika jatuh tidak langsung jatuh kedasar dan memulai dari awal. Ngerti bahasa gue yang ini? Nggak? Sama gue juga tidak mengerti :| Kalian tentunya tahu artis-artis youtube kan? Kebanyakan dari mereka terkenalnya hanya 'sesaat' lalu menghilang begitu saja. Kurang lebih begitu sih..
Yaap! Sekian postingan gue malam ini, sampai jumpa di postingan gue selanjutnya! Babay :))
Enak banget, kak, bisa di interview gitu sama penulis yang udah banyak ngeluarin karya. Btw, sukses ya!:)))
BalasHapusHihi, makasih ya!! :))
HapusKalo kata Windy Ariestanty itu, penulis itu pekerjaan yang membutuhkan kekuatan mental :))
BalasHapusIyap! Apalagi harus kuat mental itu pas lagi kalau buku yang kita buat itu ke geser sama penulis lain :D
Hapusgood post dan good info ail, jadi ada pegangan kalau pengen jadi penulis hehe
BalasHapusYap! :D
Hapuskeep posting :D
BalasHapusSip! Hiiw ada ontaaaa :D
HapusSudah lewat berbulan-bulan sejak posting naskah ini... bagaimana komitmen sekarang? Semoga masih membara, tetap penuh semangat, mencapai cita-cita. Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang akan berhasil. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Banyak sekali jalan (lain) menuju Roma. Keep writing!
BalasHapus