Malu? Gengsi? Kelaut ajaaaa!
Hai! Hari ini, gue mau ngebahas tentang ‘bisnis’ . Yap,
Sekarang sudah banyak anak muda yang berani berbisinis dan tentu saja sukses.
Gue juga sudah pernah mencicipi dunia bisnis, walaupun gagal, hehe :D Gue
sering sekali lihat di tv, mahasiswa/i yang sukses berbisinis, awalnya mereka
hanya mengerjakan tugas dari dosen, tetapi karena mereka ‘ketagihan’ jadilah
mereka terus menjalankan semuanya. Dan tentu saja mereka bisa meraih omzet
jutaan rupiah perbulannya.
---
Pernah kalian membayangkan, bagaimana rasanya berjualan
dipinggir jalan? Mungkin bagi sebagian orang akan menjawab ‘Malu’ atau
‘Dipinggir jalan? Uh, nggak banget!’
Ciih, padahal sehari-harinya kalau jajan juga dipinggir jalan, hahaha!! Pernah
kalian membayangkan, bagaimana berjualan keliling monas? Pasti kalian akan
bilang, ‘Gengsi dong’ Ciiih, padahal biasanya juga jajan di pedagang asongan,
hahaha! Pernah kalian membayangkan, kalau kalian yang sedang melakukan itu
semua? Berjualan di pinggir jalan dan berjualan keliling monas? Oke, gue mau
membagi pengalaman-pengalaman yang menurut gue tidak akan pernah bisa
terlupakan!
Tahun lalu, bersama kedua teman dekat ( Ida-Ika *kembar )
gue pernah mencoba berbisnis fried chiken. Tahu kan, fried chiken itu apa? Itu
loh, ayam yang dibalut sama terigu dan kalau digigit kriukriukriuk, hahaha.
Kebanyang kan, kalau jualan fried chiken di pinggir jalan,
dan tentu saja harus menjaga grobak setiap harinya? Dengan bermodal, 300rb gue
dan kedua teman gue sudah bisa memulai usaha tersebut. Kalian tahu, apa yang
kami rasakan saat pertama kali berjualan? SENANG! Apalagi, saat ada orang yang
membeli. Setiap siang menjelang sore, gue, Ida dan Ika sudah bersiap-siap untuk
berjualan. Mendorong grobak ke depan gerbang, lalu menyiapkan terigu beserta
bumbunya.
Dan setelah itu, gue dengan Ida dan Ika bergantian menjaga
dagangan kami. Walaupun gue sering merasa jenuh dan lelah, tapi gue selalu
nyaman menjalankan semua itu. Setiap malam setelah kami selesai berdagang, gue,
Ida dan Ika terlebih dahulu menghitung penghasilan. Untung dari setiap harinya
tidak terlalu banyak, sedikit. Tetapi, itu semua tidak membuat gue, Ida dan Ika
merasa malas untuk berjualan. Ada satu hari yang tidak pernah gue lupakan saat
sedang berjualan, yap, tiba-tiba saja di hari Jum’at ada seseorang yang memesan
20 potong ayam, hanya 20 POTONG! Tetapi, rasanya senang bukan main!
Banyak yang pernah kami alami selama berjualan, salah
satunya, ketika saat sedang menggoreng, gasnya habis! Itu benar-benar berita
buruk! Terigu yang terlalu lama terendam didalam minyak akanmenjadi keras. Dan
benar saja, setelah ayam itu ditiriskan, terigunyapun menjadi keras. Dan malam
itu, dagangan kami tidak habis, daripada terbuang akhirnya ayamnya kami bungkus
untuk dibawa pulang, hehe J
Itu semua hanya bertahan selama 3 bulan, karena gue, Ida dan
Ika sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Partner bisnis gue, kangen kaliaaaan:*Kiri : Ika | Tengah :
Ida | Kanan : Gue
---
2 tahun yang lalu, salah satu komunitas yang gue ikutin
mengadakan acara kayak jualan gitu,
disalah satu tempat wisata di Jakarta, lebih tepatnya Monas. Dagangannya sudah
disiapkan, jadi gue dan teman-teman gue hanya tinggal menjual saja.
Awalnya sempat kaku, wajar kalau saat pertama kali berjualan
di tempat umum rasa ‘malu’ muncul. Tetapi itu hanya sementara, percayalah,
kalau kalian menjalaninya dengan senang hati, rasa ‘malu’ atau ‘gengsi’ akan
hilang dengan sendirinya. Bohong kalau gue tidak pernah merasa ‘malu’ saat
pertama kali berjualan. Ada salah satu kejadian yang tidak akan pernah gue
lupakan saat berjualan di Monas.
Gue benar-benar tidak tahu kalau Monas melarang adanya
pedagang-pedagang asongan berjualan disekitar Monas. Tetapi, tiba-tiba saja
saat gue sedang asik berjualan, para pedagang asongan banyak yang berlarian dan
tentu saja membawa dagangannya seraya berteriak ‘SATPOL PP!! SATPOL PP!!’ Gue
dan teman-teman gue langsung terkejut, kami semua benar-benar bingung antara
mau ikut lari dan tidak, akhirnya kami tidak ikut lari, hanya berdiri dengan
tampang aneh di tempat, seraya memegang nampan berisikan kue mangkok dan es the
poci.-.
---
Menurut gue, berjualan itu seru. Selain bisa menambah
penghasilan, berbisnis juga bisa memberikan kita pengalaman yang tidak akan
pernah dilupakan. Gue sangat menyayangkan sama anak-anak muda yang masih mengandalkan
malu dan gengsi. Gue bakalan kasih beberapa tips-tips berjualan :
1.
1. Hilangkan Malu dan Gengsi.
Ya, seperti yang gue tulis sebelumnya. Masih banyak anak
muda yang malu untuk berjualan di pinggir jalan atau ditempat wisata. Cuek aja
kali, toh, mereka yang membeli dagangan tidak kenal dengan kita?
2. 2.
Aktif
Aktif juga penting, kalau kita sedang berdagang tidak usah
malu untuk mempromosikan dagangan yang kita jual. Karena kalau hanya diam
sambil duduk di depan grobak atau stand, nanti tiba-tiba ada yang ngelemparin
uang recehan :D
3.
3.Modal
Ini yang lebih penting dari yang terpenting, kalau punya
modal pas-pas-an tidak apa-apa. Gue pernah baca disalah satu majalah bisnis,
dia menjual risoles dengan modal eng… berapa ya? Gue lupa, yang jelas tidak
lebih dari 500rb. Dan sekarang, risoles dia sudah terkenal dengan merek risoles
melepuh.
Gue sebenarnya tidak bisa memberikan motivasi yang baik,
kerena gue juga masih butuh seorang motivator. Hanya ini yang bisa gue
sampaikan lewat tulisan yang masih butuh perbaikan. Jadi? Tertarik untuk
berbisnis? Atau masih malu? Gengsi? Kelaut ajaaaa!! Sampai jumpa di post yang selanjutnyaa :)
wah. udah mulai ada naluri bisnis. semangat ya
BalasHapusbener banget tuh, gengsi gak buat kita kaya, tapi kalau kita kaya, maka kita punya gengsi.
hehe
main ke blog ku juga ya
Yaaa, begitulah. Dari kecil emang udah suka banget jualan :D
BalasHapusHarusnya yang udah kaya juga makin semangat buat lebih kaya lagi. Thanks bro udah mampir :)
mantap bro
BalasHapusWah, sy ada niat juga mau jualan daster keliling nih.
BalasHapusKalo boleh, minta masukannya dong, kira2 kalo yg dijual keliling itu daster, bakal lebih mudah menggaet pelanggan nggak ya? Atau ada saran lain untuk sy jual? Hehehe, trims.
Wah, sy ada niat juga mau jualan daster keliling nih.
BalasHapusKalo boleh, minta masukannya dong, kira2 kalo yg dijual keliling itu daster, bakal lebih mudah menggaet pelanggan nggak ya? Atau ada saran lain untuk sy jual? Hehehe, trims.